“…Data tersebut berdasarkan pada rentang usia remaja yang paling rentan untuk menghadapi adiksi smartphone yakni antara 14 sampai dengan 18 tahun (Ayar et al, 2017). Adapun berdasarkan pengkajian lebih lanjut berkenaan dengan dampak negatif dari adiksi smartphone yang dapat berisiko pada keberhasilan prestasi akademis remaja meliputi timbulnya permasalahan kesehatan psikologis, kecemasan yang meningkat (Cha & Seo, 2018;Lee, Sung, Song, Lee, Lee, Cho, Park, & Shin, 2018), penurunan keterlibatan akademik (Sinkkonen, Puhakka, & Meriläinen, 2014;Zhang, Qin, & Ren, 2018), penurunan prestasi akademik (Alt & Boniel-Nissim, 2018;Liu, Krischner, & Karpinski, 2017;Oberst, Wegmann, Stodt, Brand, & Chamarro, 2017;Seo, Park, Park, & Kim, 2016;Salomon & Kolikant, 2016;Yun, Kim, & Kwon, 2018;Zhang, Qin, & Ren, 2018), peningkatan sikap ketidakpuasan pada institusi akademik (Zhang, Qin, & Ren, 2018), penurunan kesempatan akademik (Oberst et al, 2017); efisiensi waktu belajar yang menurun, penarikan sosial, penurunan konsentrasi pada tugas akademik, penurunan konsentrasi belajar di sekolah (Seo et al, 2016;Sinkkonen, Puhakka, & Meriläinen, 2014), serta peningkatan risiko depresi (Alt & Boniel-Nissim, 2018;Seo et al, 2016). Terdapat beberapa efek negatif dari luaran adiksi smartphone pada beberapa studi secara terpisah, yakni peningkatan risiko depresi, efisiensi waktu belajar yang menurun, penarikan sosial, penurunan konsentrasi pada tugas akademik, dan peningkatan sikap ketidakpuasan pada institusi akademik.…”